Pernahkah terbayang ada seorang lelaki bernama Ayah yang sanggup
membesarkan putri tunggalnya dari tangannya sendiri? Maha Besar ALLAH
yang membuat segalanya jadi mungkin, cinta seorang Ayah yang sangat luar
biasa mampu mengalahkan cinta cinta yang lain, yang ada dalam jiwanya
adalah “bagaimana membesarkan titi...pan ALLAH, seorang bayi perempuan
agar menjadi seorang perempuan solehah yang mencintai ALLAH“
Terbayangkah seorang Ayah yang memangku bayi mungil sambil memberi susu
dari botol karena hidup ditangan seorang Ayah bisa dipastikan tidak ada
ASI [air susu Ibu], menatap mata indah bola pingpong milik sang bayi
adalah surga tersendiri bagi sang Ayah, tangisan sang putri menjadi
dawai termerdu, mengganti popok yang penuh ompol dan kotoran si kecil
menjadi tugas sehari hari Ayah diluar tugas mencari nafkah yang menjadi
kewajibannya, bahkan menina bobokan, mengayun ayunkan sang putri dalam
buaian hingga tertidur
Terbayangkah betapa berat namun indah hidup Ayah ketika menuntun sang
putri belajar merangkak, berjalan hingga mampu berlari, bangun dan jatuh
dipelukan Ayah, belajar naek sepeda, belajar berenang, belajar membaca
dan menulis, belajar mengaji, belajar menghafal doa doa pendek,
belajar memetik gitar, membacakan buku cerita agar sang putri tertidur
lelap dan bermimpi indah, menyelimuti, dan tidur disofa disamping
tempat tidur sang putri ketika sang putri panas tinggi saat sakit…
mungkin tidak tidur karena harus mengaji disisi untuk sang putri ketika
anak tunggalkan harus terbaring tak berdaya :)
Dan masih terbayang ketika hari pertama sang putri masuk sekolah, Ayah
menggandeng tangannya, menuntun hingga gerbang sekolah sambil berbisik
memberi kekuatan “hari ini nak, kamu mulai sekolah, disana nanti ada
banyak Ibu yang bisa menjadi Ibu, Ayah tidak kemana mana, tidak
meninggalkan, nanti begitu sekolah usai temui Ayah disini yah, dipagar
sekolah ini” dan kecupan hangat dikening sang putri memberi kenyamanan
tersendiri, memberi keberanian yang luar biasa … dan Ayah selalu ada
diluar pagar menunggu hingga sang putri mampu dilepas untuk bisa datang
dan pulang sendiri ke sekolah tanpa harus diantar lagi.
Iya itu semua terjadi dan berlalu dari tahun ke tahun, tak terbayangkan
semua bisa dilalui Ayah hingga sang bayi perempuan kemudian beranjak
remaja menjadi putri yang cantik dan Ayah selalu ada untuk mendengarkan
celoteh sang putri, menyiapkan telinga untuk menjadi pendengar yang
baik, menyiapkan kata kata yang manis untuk menasehati sang putri tanpa
melukai hati putri tunggalnya, meski banyak sekali kesalahan diperbuat,
bertukar cerita, bertukar canda, tertawa bersama ketika ada saja
cerita lucu yang keluar bak meteor dari bibir mungil sang putri,
menyiapkan bahu untuk menampung tangis sang putri ketika sang putri
patah hati
Rasanya tak berlebihan doa sang putri, “Jika ada seorang hamba yang
menjadi pilihan ALLAH untuk memasuki surga ALLAH setelah Rasul dan para
sahabat, maka ia ingin hamba itu adalah Ayahnya”
Ada dialog yang mengharukan ketika sang putri menyandarkan kepala di
bahu sang Ayah, dan ia menanyakan kepada Ayahnya ”berat ya Yah kepala
saya bersandar disini?” dan Ayah menjawab “tidak ada yang berat buat
Ayah selama Inong masih ada disini disamping Ayah setiap hari, akan
lebih berat jika tak ada lagi putri Ayah“
Subhanallah …
Ayah ini memang lelaki yang luar biasa, tanpa Ayah sang putri tak akan
menjadi seperti sekarang, tanpa Ayah perjalanan hidupnya sudah berakhir
sekian tahun yang lalu, sedalam danaupun tinta tak akan mampu
menuliskan semua yang telah Ayah lakukan, semoga saya mampu menjadi
anak berbakti disisa napas saya dan Ayah, tidah mendurhakai Ayah lagi
dan lagi :(
Iya hari ini sang putri berulang tahun …
Sekian dasawarna sudah berlalu, dan tapak kaki kecil bocah centil ini
sanggup mengantar saya menuju dewasa dan tua, harapan saya semoga disisa
napas yang dititipkan ALLAH ini saya mampu terus mencintai ALLAH dan
menjadi berguna untuk manusia yang lain.. Amin ya Rabb
0 komentar:
Posting Komentar