Rss Feed
  1. Kasus Worldcom

    WorldCom pada awalnya merupakan perusahaan penyedia layanan telpon jarak jauh. Selama tahun 90an perusahaan ini melakukan beberapa akuisisi terhadap perusahaan telekomunikasi lain yang kemudian meningkatkan pendapatnnya dari $152 juta pada tahun 1990 menjadi $392 milyar pada 2001, yang pada akhirnya menempatkan WorldCom pada posisi ke 42 dari 500 perusahaan lainnya menurut versi majalah fortune.

    Pada tahun 1990 terjadi masalah fundamental ekonomi pada WorldCom yaitu terlalu besarnya kapasitas telekomunikasi. Masalah ini terjadi karena pada tahun 1998 Amerika mengalami resesi ekonomi sehingga permintaan terhadap infrastruktur internet berkurang drastis. Hal ini berimbas pada pendapatan WorldCom yang menurun drastis sehingga pendapatan ini jauh dari yang diharapkan.
    Nilai pasar saham perusahaan Worldcom turun dari sekitar 150 milyar dollar (januari 2000) menjadi hanya sekitar $150 juta (1 juli 2002). Keadaan ini membuat pihak manajemen berusaha melakukan praktek-praktek akuntansi untuk menghindari berita buruk tersebut.

    Cara Manajemen WorldCom menggelembungkan angka:
    1. Biaya jaringan yang telah dibayarkan pihak WorldCom kepada pihak ketiga dipertanggungjawabkan dengan tidak benar. Dimana biaya jaringan yang seharusnya dibebankan dalam laporan laba rugi, oleh perusahaan dibebankan ke rekening modal.
    2. Dana cadangan untuk beberapa biaya operasional dinaikkan oleh perusahaan. Dengan praktik ini, WorldCom berhasil memanipulasi keuntungannya sebesar $ 2 M.

    Lalu Cynthia Cooper salah satu auditor internal WorldCom merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan pelaporan keuangan yang terjadi pada perusahaan. Pada masa-masa itu WorldCom menggunakan jasa perusahaan Arthur Andersen sebagai auditor eksternal independen. Sedangkan Arthur Andersen sendiri terlilit skandal Enron tidak lama yang lalu. Jadi bisa dibilang kredibilitas perusahaan Arthur Andersen sendiri mulai dipertanyakan. Dan pada bulan Mei 2002 Cynthia Cooper berhasil menemukan sebuah lubang pada laporan keuangan perusahaan mereka.

    Kasus Malinda Dee - Citibank

    Malinda Memalsukan Tandatangan Nasabah

    Malinda Dee, 47 tahun, Terdakwa atas kasus pembobolan dana Citybank, terbukti diketahui memindahkan beberapa dana nasabah dengan memalsukan tandatangan nasabah didalam formulir transfer. Kejadian ini terungkap didalam dakwaan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam sidang perdana di PN Jakarta Selatan, Selasa [8/11/2011]. “Sebagian tandatangan yang tertera pada blangko formulir transfer adalah tanda-tangan nasabah.” ujar Tatang Sutarma, Jaksa Penuntut Umum.
    Malinda berhasil memalsukan tandatangan Rohli bin Pateni. Pemalsuan dilakukan hingga 6 kali pada formulir transfer Citibank nomor AM 93712 yang bernilai 150.000 dollar AS pada tanggal 31 Agustus 2010. Pemalsuan tanda tangan dilakukan juga di formulir nomor AN 106244 yang dikirim ke PT. Eksklusif Jaya Perkasa sebesar Rp. 99 juta. Dalam transaksi transfer ini, Malinda  dee menulis “Pembayaran Bapak Rohli untuk pembayaran interior”, pada kolom pesan.
    Pemalsuan tanda tangan yang lain pada formulir nomor AN 86515 tanggal 23 Desember 2010 dengan penerima PT. Abadi Agung Utama. “Penerima Bank Artha Graha senilai Rp. 50 juta dan pada kolom pesan tertulis DP pembelian unit 3 lantei 33 combin unit.” baca jaksa penuntut umum. Juga dengan menggunakan nama serta tanda-tangan palsu Rohli, Malinda Dee mengirim uang sebesar Rp. 250 juta pada formulir AN 86514 kepada PT. Samudera Asia Nasional tanggal 27 December 2010 dan AN 61489 sebesar nilai yang sama pada tanggal 26 January 2011. Pun pemalsuan dalam formulir AN 134280 pengiriman kepada Rocky Deany C. Umbas senilai Rp. 50 juta tanggal 28 January 2011 pembayaran pemasangan CCTV, milik Rohli.
    Adapun tanda-tangan palsu beratas nama korban N. Susetyo Sutadji dilakukan sebanyak 5 kali, yaitu dalam formulir Citibank No AJ 79026, AM 122339, AM 122330, AM 122340, dan juga AN 110601. Malinda mengirim uang senilai Rp. 2 miliar kepada PT. Sarwahita Global Management, Rp. 361 juta kepada PT. Yafriro International, Rp. 700 juta kepada Leonard Tambunan. Dan 2 transaksi yang lain sebesar Rp. 500 juta dan Rp 150 juta dikirimkan kepada Vigor AW. Yoshuara secara berurutan.
    “Hal ini telah sesuai dengan keterangan saksi Rohli dan N. Susetyo Sutadji dan saksi Surjati T. Budiman serta telah sesuai BAP (Berita Acara Pemeriksaan) Labaratoris Kriminalistis Bareskrim Polri.” jelasnya. Pengiriman uang serta pemalsuan tanda-tangan ini tidak  di sadari oleh ke-2 nasabah tersebut.


    Kesimpulan :
    Etika profesi merupakan bagian dari etika sosial yang menyangkut bagaimana mereka harus menjalankan profesinya secara profesional . Dengan etika profesi diharapkan kaum profesional dapat bekerja sebaik mungkin, serta dapat mempertanggungjawabkan tugas yang dilakukannya dari segi tuntutan pekerjaan. AUDITOR sebagai pelaku yang menjalankan proses audit/ pemeriksaan memiliki tanggung jawab yang cukup tinggi dalam sebuah perusahaan. Tanggung jawab tersebut banyak berhubungan dengan aset / kekayaan yang dimiliki perusahaan.  Hal ini tentu sangat berkaitan dengan etika profesi dari masing-masing individu maupun team, jika dilihat dari kasus-kasus yang terjadi saat ini pelaku profesi yang berhubungan dengan uang atau kekayaan lebih mudah dan lebih banyak  melakukan pelanggaran terhadap kode etiknya Kasus diatas tentunya bisa menimbulkan kerugian dan dampak buruk bagi dunia perbankan Indonesia serta Citibank itu sendiri khususnya pada manajemen likuiditasnya dan Media berpengaruh besar dalam membentuk main set pola pikir masyarakat. Yang terjadi saat ini media dapat dipesan untuk mengabarkan suatu berita dan fokus pada berita tersebut dalam jangka waktu yang sudah ditentukan yang memang sengaja untuk membuat masyarakat lupa dengan kasus besar yang sudah terlanjur menjadi berita besar sebelumnya seperti yang telah kita ketahui kasus Melinda Dee telah terbukti sebagai seorang terpidana kasus korupsi. Melinda Dee telah melanggar kode etik akuntansi prinsip yang pertama dan kedua yaitu, ia telah melalaikan tanggung jawabnya sebagai Senior Relation Manager Citigold, menyalahgunakan kepercayaan public, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme. Pada dasarnya auditor harus menerapkan aturan yang paling keras apabila auditor dihadapkan pada dua aturan berbeda yang berlaku ketika ia bekerja di luar negeri, yaitu aturan etika profesinya di Indonesia dan aturan etika yang berlaku di luar negeri.


  2. Undang-Undang Telekomunikasi No 36 bertujuan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, memperlancar kegiatan pemerintah seta meningkatkan hubungan antar bangsa. Dalam pembuatan UU ini alasannya adalah pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat.

    1. Tidak ada batasan karena penggunaaan teknologi informasi sangat berpengaruh besar untuk negara kita, dapat dilihat dari keuntungan buat negara kita karena kita dapat secara bebas memperkenalkan kebudayaan kita kepada negara luar untuk menarik minat para turis asing.

    2. Tidak adanya penjelasan yang mengatur spesifik dalam penggunaan teknologi informasi, sehingga telekomunikasi masih banyak disalahgunakan karna kita dapat mengambil keuntungan dari telekomunikasi dalam segi bisnis, sehingga kita bisa bebas dengan luas memasarkan bisnis yang kita jalankan.

    3. Keterbatasan hanya terdapat pada Penyelenggara, tidak ada kebebasan dalam penyampaian pandangan mereka apabila Penyelenggara melanggar dan akan dikenakan sanksi administrasi yaitu peringatan tertulis dan apabila tetap dilaksanakan maka pencabutan izin akan dilayangkan.

    4. Peningkatan peran telekomunikasi dalam kehidupan masayarakat kurang diimbangi dengan perangkat hukum yang kuat yang dapat melindungi masayarakat sebagai pelanggan. 

    5. Hanya efektif sebagian karna kuatnya hukum terhadap instansi pemerintah dan sebaginya dan banyak pihak yang kurang mengerti akan bahaya telekomunikasi untuk kejahatan.




  3. Ringkasan ini tidak tersedia. Harap klik di sini untuk melihat postingan.

  4. Layanan Telematika

    Selasa, 29 November 2016

    Layanan Telematika merupakan layanan dial up ke internet maupun ke semua jenis jaringan yang didasarkan pada system telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika. 

    Adapun jenis-jenis layanan telematika dibagi menjadi :

    1. Layanan Telematika di Bidang Informasi
    2. Layanan Telematika di Bidang Keamanan
    3. Layanan Context Aware dan Event-Based
    4. Layanan Perbaikan Sumber 

    1. Layanan Telematika Dibidang Informasi

    Penggunaan telematika dan aliran informasi harus selalu ditunjukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiskinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus disarankan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Seperti contoh yang bayak di masyarakat yaitu warung internet dan warung telekomunikasi yang memainkan peran penting di masyarakat.

    Warung internet dan warung telekomunikasi ini secara berkelanjutan memperluas jangkauan pelayanan internet dan telepon, baik di daerah kota maupun di pedesaan, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal dan tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangakan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan “E-Commerce” bagi usaha kecil dan menegah, sangat di perlukan. Dengan demikian akan terbentuk balai-balai informasi.
     
    Contohnya:
    Weather
    Stock information
    Hiburan dan m-commerce
    Informasi layanan jalan raya 

    dalam bidang pendidikan : e-book,e-learning, e-library dan Video Teleconference.
    dalam bidang pariwisata : E-tourism
    dalam bidang kesehatan : Telemedicine
    dalam bidang pemerintahan : e-government

    2. Layanan Telematika Di Bidang Keamanan

    Layanan telematika di bidang keamanan adalah sesuatu yang penting untuk data dalam jaringan agar tidak mudah hilang. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa menghalangi penggunananya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan berhasil ditembus. Dan sistem keamanan ini juga merupakan layanan yang menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. 

    Peningkatan keamanan jaringan ini dapat di lakukan terhadap:
    - Rahasia (privacy)
    Dengan banyak pemakai yang tidak dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi sulit.
    - Keterpaduan data (data integrity)
    Karena banyak node dan pemakai berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah lebih tinggi.
    - Keaslian (authenticity)
    Hal ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system remote, akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai yang dijalankan oleh host lain.
    - Convert Channel
    Jaringan menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk aliran data, karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna menyembunyikan pesan.
     
    Contohnya :
    Panggilan darurat (rumah sakit, kepolisian)
    GPS, informasi keberadaan kendaraan.
     
    3. Layanan Context Dan Event-Based
     
    Dalam ilmu komputer dinyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan-aturan tertentu yang tersimpan di dalam perangkat. Gagasan inilah yang diperkenalkan oleh Schilit pada tahun 1994 dengan istilah context-awareness.
     
    Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks, yaitu kumpulan parameter yang relevan dari pengguna (user) dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter-parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user.
     
    Sebagai contoh, ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context-aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan.
     
    Contohnya :
    Layanan diagnosis kendaraan
     
    4. Layanan Perbaikan Sumber
     
    Layanan Perbaikan Sumber adalah sebuah layanan yang berfungsi untuk penemuan layanan utilitas yang di perlukan dan juga berfungsi dalam pengindeks lokasi layanan utilitas untuk mempercepat kecepatan penemuan.
     
    Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang, pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umumnya. 

    Konsep pengembangan sumber daya manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara efektif dan optimal. 

    Contohnya:
    Layanan yellow pages (Buku Petunjuk)


  5. Test Pendahuluan Praktikum Compiere

    Senin, 07 November 2016

    Siang Guys, Bagi kalian anak gunadarma yang udah sering praktikum pasti udah gak asing dengan yang namanya TP (Test Pendahuluan). berhubung skrg  gue udah semester 7, kali ini software yang dipakai adalah compiere dan itu software untuk ngejalanin program ERP. sebelum memulai praktikum pasti kalian diberikan tes soal, dikerjain dengan waktu 15 menit. ga boleh lihat hp dan hp nya juga ga boleh di atas meja. hehee kalo ketauan, yaudah di ambil hp nya dah. hehe.. langsung aja ini gue kasih soal dan jawabannya berdasarkan jawaban gue minggu kemarin.

    1. Apa yang kalian ketahui tentang ERP (Enterprise Resource Planning) ? Sebuah manajemen bisnis yang memudahkan pengelolaan bisnis secara terintegrasi, dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya informasi, aktifitas dan proses.

    2. Apa yang kalian ketahui tentang SCM (Supply Chain Management) ?
    Manajemen terhadap aliran antar dan diantara tahapan supply chain untuk memaksimalkan profitabilitas keseluruhan supply chain.

    3. Apa yang kalian ketahui tentang Compiere ?
    Sebuah perangkat lunak ERP yang berbasis open source 



  6. Pemahaman CRM
    CRM atau Customer Relationship Management merupakan strategi dan usaha untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. Dengan memanfaatkan CRM, perusahaan akan mengetahui apa yang diharapkan dan diperlukan pelanggannya sehingga akan tercipta ikatan emosional yang mampu menciptakan hubungan bisnis yang erat dan terbuka serta komunikasi dua arah di antara mereka. Dengan demikian kesetiaan pelanggan dapat dipertahankan dan tidak mudah berpindah ke lain produk dan merek.

    Karakteristik CRM
    1)     Visi CRM
    Pernyataan Visi dibutuhkan bagi Organisasi sebagai arah tujuan Perusahaan serta acuan dalam upaya pencapaian tujuan Perusahaan. Melalui Board of Directors artikulasi Visi tersebut harus diketahui dan dipahami oleh setiap elemen organisasi dan pada setiap level manajemen perusahaan.
    2)     Strategi CRM
    Bersaing dengan Kompetitor dalam memperebutkan dan mempertahankan Pelanggan tidak cukup hanya dipenuhi dari sekedar melalui pernyataan Visi suatu Perusahaan. Visi tersebut harus di transformasikan menjadi Strategi Perusahaan yang mampu menjawab kebutuhan Pelanggan, mengetahui kapabilitas internal perusahaan serta memiliki komitmen dalam memberikan Pelayanan yang terbaik.
    3)     Consistent Valued-Customer Experience
    Aktivitas pada elemen ini memastikan bahwasanya proposition memiliki nilai bagi Pelanggan dan Perusahaan, mendapatkan market position dan konsistensi pelayanan pada setiap channel yang digunakan.
    4)     Organizational Collaboration
    Elemen ini melibatkan transformasi budaya perusahaan, struktur dan perilaku dari setiap pegawai dan Unit Organisasi, Mitra, Supplier dalam bekerjasama memenuhi kebutuhan Pelanggan.
    5)     CRM Processes
    Cakupan dari kegiatan ini melibatkan manajemen dalam hubungannya dengan customer life cycle, analysis dan knowledge management.
    6)     CRM Information
    Berdasarkan data berkualitas yang dikumpulkan dari berbagai sumber diolah menjadi informasi yang akurat dan up-to-date untuk dipergunakan sebagai basis dalam proses pengambilan keputusan oleh manajemen.
    7)     CRM Technology
    Perusahaan yang sukses pada umumnya memanfaatkan data dan informasi manajemen, aplikasi-aplikasi dalam berhubungan dengan Pelanggan yang didukung oleh arsitektur dan infrastruktur IT dalam menjalankan CRM.
    8)     CRM Metrics
    Pengukuran kinerja berdasarkan tolok ukur dari sudut pandang internal maupun internal dalam implementasi CRM merupakan hal penting yang harus dapat dilakukan oleh system tersebut.

    Arsitektur Pengembangan CRM

    dealer3.jpg
    CRM – Marketing
    Hubungan antar bagian ini dibutuhkan pada saat pengiriman SMS broadcast ke seluruh pelanggan.
    CRM – Sales
    Hubungan ini terutama untuk penindaklanjutan keluhan pelanggan.
    CRM – Service
    Hubungan ini untuk fasilitas service appointment folder dimana perlu adanya cross-check dengan bagian service (bengkel).
    CRM – Quality Control
    Hubungan ini terutama untuk penindaklanjutan keluhan pelanggan.
    CRM – Shipment
    Hubungan ini terutama untuk penindaklanjutan keluhan pelanggan.
    CRM – Branch Management
    Hubungan ini terutama untuk kegiatan sinkronisasi data antara pusat dan cabang.
     
    Implementasi CRM
    Untuk mengimplementasikan sebuah strategi CRM, diperlukan paling tidak 3 (tiga) faktor kunci yaitu :
    (1)orang-orang yang profesional (kualifikasi memadai),
    (2)proses yang didesain dengan baik dan
    (3)teknologi yang memadai (leading-edge technology).





    sumber1 sumber2

  7. Enterprise Resource Planning (ERP)

    Kamis, 03 November 2016

    PEMAHAMAN ERP

    Perencanaan sumber daya perusahaan atau yang sering dikenal ERP adalah :
    “Sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi, maupun distribusi di perusahaan yang bersangkutan”

    SEJARAH ERP

    Material Requirement Planning (MRP)
    Manufacturing Resource Planning (MRP II)
    Enterprise Resource Planning (ERP )

    Sistem ERP secara modular biasanya menangani
    - proses :
    - manufaktur,
    - logistik,
    - distribusi,
    - persediaan (inventory),
    - pengapalan,
    - invoice, dan akuntansi perusahaan.

    Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas, dan sumber daya manusia.

    KARAKTER SISTEM

    Modul ERP
    a. Modul Operasi
        - General Logistics,
        - Sales and Distribution,
        - Materials Management,
        - Logistics Execution,
        - Quality Management,
        - Plant Maintenance,
        - Customer Service,
        - Production Planning and Control,
        - Project System,
        - Environment Management

    b. Modul Financial And Accounting
        - General Accounting,
        - Financial Accounting,
        - Controlling,
        - Investment Management,
        - Treasury,
        - Enterprise Controlling,

    c. Modul Sumber Daya Manusia
        - Personnel Management,
        - Personnel Time Management,
        - Payroll,
        - Training and Event Management,
        - Organizational Management,
        - Travel Management

    KEUNTUNGAN PENGGUNAAN ERP

    - Integrasi Data Keuangan
    Mengintegrasikan data keungan sehingga Top Management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan lebih baik.

    - Standarisasi Proses Operasi
    Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk.

    - Standarisasi Data dan Informasi
    Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yang berbeda-beda.

    ARSITEKTUR P ENGEMBANGAN ERP

    A. Latar Belakang
    - Investasi ERP sangat mahal dan pilihan ERP yang salah bisamenjadi mimpi buruk.
    - ERP yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi jaminan berhasil di perusahaan yang lain.
    - Perencanaan harus dilakukan untuk menyeleksi ERP yg tepat.
    - Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrem, evaluasi pilihan ERP menghasilkan rekomendasi untuk tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business Process yang ada.
    - Tidak ada ‘keajaiban’ dalam ERP software. Keuntungan yang didapat dari ERP adalah hasil dari persiapan dan implementasi yang efektif.
    - Tidak ada software atau sistem informasi yang bisa menutupi business strategy yang cacat dan business process yang ‘parah’.

    B. Syarat Sukses
    - Knowledge
    Pengetahuan tentang bagaimana cara sebuah proses seharusnya dilakukan, jika segala sesuatunya berjalan lancar.
    - Experience
    Pengalaman adalah pemahaman terhadap kenyataan tentang bagaimana sebuah proses seharusnya dikerjakan dengan kemungkinan.
    - Pemilihan Metodologi
    Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan dalam memilih ERP.
    Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan simple.
    Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga penandatanganan order pembelian ERP

    C. Analisa Business Strategy
    - Bagaimana level kompetisi di pasar dan apa harapan
    dari customers?
    - Adakah keuntungan kompetitif yang ingin dicapai?
    - Apa strategi bisnis perusahaan dan objectives yang
    ingin dicapai?
    - Bagaimana proses bisnis yang sekarang berjalan vs
    proses bisnis yang diinginkan?
    - Adakah proses bisnis yang harus diperbaiki?
    - Apa dan bagaimana prioritas bisnis yang ada dan
    - adakah rencana kerja yang disusun untuk mencapai
    objektif dan prioritas tersebut?
    - Target bisnis seperti apa yang harus dicapai dan
    kapan?

    D. Analisa Sumber Daya
    - Bagaimana komitmen top management terhadap
    usaha untuk implementasi ERP?
    - Siapa yang akan mengimplementasikan ERP dan
    siapa yg akan menggunakannya?
    - Bagaimana komitmen dari tim implementasi?
    - Apa yang diharapkan para calon user terhadap ERP?
    - Adakah ERP champion yang menghubungkan top
    management dengan tim?
    - Adakah konsultan dari luar yang disiapkan untuk
    membantu proses persiapan?

    E. Analisa Infrastruktur
    - Bagaimanakah kelengkapan infrastruktur yang sudah ada (overall networks, permanent office systems, communication system dan auxiliary system)
    - Seberapa besar budget untuk infrastruktur?
    - Apa infrastruktur yang harus disiapkan?

    F. Analisa Software
    - Apakah perangkat lunak tersebut cukup fleksibel dan mudah disesuaikan dengan kondisi perusahaan?
    - Apakah ada dukungan layanan dari penyedia, tidak hanya secara teknis tapi juga untuk kebutuhan pengembangan sistem di kemudian hari
    - Seberapa banyak waktu untuk implementasi yang tersedia
    - Apakah perangkat lunak memiliki fungsi yang bisa meningkatkan proses bisnis perusahaan

    IMPLEMENTASI & EVALUASI ERP
    Penerapan ERP
       Pedoman pada saat implementasi ERP:

    - ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan, dan sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan. Semua orang dan bagian yang akan terpengaruh oleh adanya ERP harus terlibat dan memberikan dukungan
    - ERP ada untuk mendukung fungsi bisnis dan meningkatkan produktivitas, bukan sebaliknya. Tujuan implementasi ERP adalah untuk meningkatkan daya
    saing perusahaan
    - Pelajari kesuksesan dan kegagalan implementasi ERP.

    SOFTWARE ERP
    - INTACS
    - Acumatica
    - Dynamics AX
    - Compiere
    - Averill AllStock
    - ORACLE
    - JDE
    - BAAN
    - MFGPro
    - SAP
    - COMPIERE
    - Microsoft Dynamics NAV


  8. Supply Chain Management

    Rabu, 26 Oktober 2016


    Supply Chain adalah Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja secara bersama-sama untuk membuat dan menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen akhir.

    Dalam sebuah SC terdapat tiga aliran :
     • Material
     • Informasi
     • Dan Uang / dana.

    Struktur SC yang sederhana





















    Supply Chain Management adalah manajemen terhadap aliran antar dan diantara tahapan supply chain untuk memaksimalkan profitabilitas keseluruhan supply chain.

    Supply Chain Dell Computer
    • Ketika customer membeli secara online dari Dell Computer, supply chain  yang terlibat;
       -Pelanggan
       -Web site Dell menerima order pelanggan
       -Pabrik perakitan Dell
       -Pemasok Dell
    • Setelah mendapatkan produk yang dipilih, pelanggan memasukan informasi  order dan membayar. Customers dapat melihat pada Web site untuk mengecek status order
    • Dell’s assembly plant memenuhi customer’s order
    • Dell Computer menerima komponen dari beberapa suplier dan
    memasok produk melalui beberapa transportasi
    • Dell computer tidak memiliki retailer, wholesaler and distributor

    Tantangan dalam Mengelola Supply Chain
    • Kompleksitas Struktur Supply Chain
       -Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda
       -Perbedaan bahasa, zona waktu dan budaya antar perusahaan
    • Ketidakpastian
       -Ketidakpastian permintaan
       -Ketidakpastian pasokan: lead time pengiriman, harga dan kualitas
        bahan baku, dll
       -Ketidakpastian internal: kerusakan mesin, kinerjamesin yang tidak
        sempurna, ketidakpastian kualitas produksi dll

    Kesimpulan:
     
    • Supply chain management adalah tentang mendapatkan barang-barang yang tepat ke tempat yang tepat pada waktu yang tepat,efisien dan efektif.
    • Beberapa dari ini "barang" adalah hal-hal fisik, tetapi sama pentingnya adalah informasi dan arus keuangan.
    • Sebagian besar aliran masuk "maju" dalam rantai pasokan, tetapi "arus sebaliknya" juga penting
    • Teknologi memainkan peran penting dalam modern SCM.
    • Banyak organisasi yang menggunakan paket yang dibeli dari perusahaan-perusahaan seperti Manugistics, i2 dan SAP
    • Tapi perusahaan dengan yang paling canggih SCM cenderung untuk mengembangkan sebagian besar dari mereka sendiri kustom sistem
    • Manajemen rantai pasokan yang efektif memiliki integrasi informasi sebagai yayasan.
    • Namun untuk benar-benar memaksimalkan efisiensi dan responsivitas di seluruh rantai pasokan, perusahaan telah bergerak ke arah semacam virtual integrasi strategi Dell mempekerjakan, di mana keputusan-keputusan, kerja, akuntabilitas, risiko, biaya, dan keuntungan yang pindah ke posisi dalam rantai pasokan di mana pengetahuan terbaik dan insentif berada, daripada cara tradisional perusahaan bekerja (misalnya, siapa pun yang memiliki sumber daya menimbun informasi, melakukan pekerjaan, membuat keputusan).

  9. Arsitektur Telematika

    Selasa, 25 Oktober 2016


    Arsitektur Telematika adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada diantara lapisan aplikasi (application layer dan lapisan data dari sebuah arsitektur layer – layer TCP/IP) yang dapat meningkatkan hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.

    Arsitektur client – server telematika terdiri dari 3 buah arsitektur yakni, arsitektur sisi client, sisi servernya dan gabungan dari arsitektur client-server.

    *Arsitektur dari sisi client*
    Arsitektur dari sisi klien mengarah pada pelaksanaan data pada browser sisi koneksi HTTP. Contohnya adalah JavaScript dari sisi eksekusi client dan cookie dari sisi penyimpanan pada client. Beberapa ciri khas dari sisi client, sebagai berikut :
    • Selalu memulai permintaan ke server
    • Menunggu dan menerima balasan dari server
    • Biasanya terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
    • Biasanya berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan antarmuka pengguna seperti antarmuka pengguna grafis. Khusus jenis klien mencakup: web browser, e-mail klien, dan online chat klien.
    *Arsitektur dari sisi server*
    Pada sisi server, terdapat server Web khusus yang mengeksekusi perintah dengan menggunakan metode HTTP. Contoh dari sisi server adalah penggunaan CGI script yang tertanam di halaman HTML, hal tersebut dapat memicu terjadinya perintah untuk mengeksekusi. Beberapa ciri khas dari sisi server, sebagai berikut :
    • Menunggu permintaan dari salah satu client.
    • Melayani permintaan klien dan menjawab sesuai data yang diminta oleh client.
    • Suatu server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan client.
    • Jenis-jenisnya : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server.
    Client dan server dikembangkan oleh berbagai perusahaan software besar seperti Lotus, Microsoft, Novell, Baan, Informix, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun, dan Sybase. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menjadi perusahaan komputer yang stabil dan besar pada era ini.

    *Kolaborasi Arsitektur Telematika Sisi Client & Server*
    1. Standalone (one-tier)
    Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Seperti terlihat pada gambar.


    Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
    2. Client/Server (two-tier)
    Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2. Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.

    Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi. Model client/server memiliki sejumlah
    keterbatasan :
          - Kurangnya skalabilitas
          - Koneksi database dijaga
          - Tidak ada keterbaharuan kode
          - Tidak ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
    3. Three-Tier / Multi-Tier
    Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
          - Layanan presentasi (tingkat client)
          - Layanan bisnis (tingkat menengah)
          - Layanan data (tingkat sumber data)
    Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri, seperti pada gambar 1.3
    Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.



profil