Arsitektur
Telematika adalah sebuah aplikasi yang secara logic berada
diantara lapisan aplikasi (application layer dan lapisan data dari
sebuah arsitektur layer – layer TCP/IP) yang dapat meningkatkan
hubungan jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Arsitektur
client – server telematika terdiri dari 3 buah arsitektur yakni,
arsitektur sisi client, sisi servernya dan gabungan dari arsitektur
client-server.
*Arsitektur
dari sisi client*
Arsitektur dari sisi
klien mengarah pada pelaksanaan data pada browser sisi koneksi HTTP.
Contohnya adalah JavaScript dari sisi eksekusi client dan cookie dari
sisi penyimpanan pada client. Beberapa ciri khas dari sisi client,
sebagai berikut :
- Selalu memulai permintaan ke server
- Menunggu dan menerima balasan dari server
- Biasanya terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
- Biasanya berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan antarmuka pengguna seperti antarmuka pengguna grafis. Khusus jenis klien mencakup: web browser, e-mail klien, dan online chat klien.
*Arsitektur dari
sisi server*
Pada sisi server,
terdapat server Web khusus yang mengeksekusi perintah dengan
menggunakan metode HTTP. Contoh dari sisi server adalah penggunaan
CGI script yang tertanam di halaman HTML, hal tersebut dapat memicu
terjadinya perintah untuk mengeksekusi. Beberapa ciri khas dari sisi
server, sebagai berikut :
- Menunggu permintaan dari salah satu client.
- Melayani permintaan klien dan menjawab sesuai data yang diminta oleh client.
- Suatu server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan client.
- Jenis-jenisnya : web server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server.
Client dan server
dikembangkan oleh berbagai perusahaan software besar seperti Lotus,
Microsoft, Novell, Baan, Informix, Oracle, PeopleSoft, SAP, Sun, dan
Sybase. Perusahaan-perusahaan tersebut telah menjadi perusahaan
komputer yang stabil dan besar pada era ini.
*Kolaborasi
Arsitektur Telematika Sisi Client & Server*
1.
Standalone (one-tier)
Pada
arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode
aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan dijalankan
pada host. Seperti terlihat pada gambar.
Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada
pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan karena mereka
“dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana
semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai
berbasis-host. Sekilas dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada
dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama, semua pemrosesan
terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang
mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan
memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe
adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa
akses ke aplikasi yang ada.
2.
Client/Server (two-tier)
Dalam
model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada
client dan server. Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi
two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang dihubungkan
melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2. Aplikasi
ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada
server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke
database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Arsitektur
client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban
pemrosesan dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti
semakin banyak user bertambah pada aplikasi client/server, kinerja
server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server
user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan
sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat
kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu,
kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar
aplikasi. Model client/server memiliki sejumlah
keterbatasan
:
- Kurangnya
skalabilitas
- Koneksi
database dijaga
- Tidak
ada keterbaharuan kode
- Tidak
ada tingkat menengah untuk menangani keamanan dan transaksi
3.
Three-Tier / Multi-Tier
Model
three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan
pada arsitektur client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan
di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan arsitektur
multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing
menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
- Layanan
presentasi (tingkat client)
- Layanan
bisnis (tingkat menengah)
- Layanan
data (tingkat sumber data)
Setiap
tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer tersendiri,
seperti pada gambar 1.3
Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke
dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas,
keterbaharuan, dan keamanan.
0 komentar:
Posting Komentar