Rss Feed
  1. From Mt. Merbabu #ComingSoon

    Selasa, 26 April 2016

    banyak banget yang pengen dipost, yang pengen ditulis, diketik, dituangin disini.. sabar yaa lagi nyusun dulu... nih dikasih kremesannya dulu ajah. #FromMerbabu 31 des' 15 s.d 4 Jan' 16


  2. Malam itu, tepat tanggal 19 April hari kamis. selesai kuliah, dikejutkan dengan isi chat BBM dari sahabat gue si Linda. apakah itu ? taraaa


    isi chatnya gambar ini, doi baru balik dari papandayan kayaknya. sambil chat bilang "gapapalah ya telat daripada ga sama sekali" sontak gue gembira bangeeeeeet hehehe pesan gue tersampaikan langsung gue bales "aaaaa makasih lindaaa :* " hihi . tapi sayang ni bocah entah kenapa udah 2 semester jadi males kuliahnya-_- ada apa dengan dirimu kawan-_-?? kangen bro kuliah bareng.

  3. Gabut

    Jumat, 15 April 2016

    "Gabut"


    140416-latepost




  4. Identitas Buku
    Judul : Bait-bait Suci Gunung Rinjani
    Pengarang : Khairul ‘Ujang’ Siddiq
    Penerbit : Dian Rakyat
    Tebal buku : 310 halaman
    Cetakan : Cetakan pertama 2009 

    Kepengarangan
    Khaerul Siddiq, atau lebih dikenal dengan Ujang Anjalis. Anjalis akronim nama dari Anak-anak Jalanan Islam. Dengan latar belakang sebagai anak jalanan yang tidak bisa melanjutkan sekolah namun tetap bisa memberikan karya dan sumbangsih pada masyarakat. Kehidupan yang terbiasa dengan keras dan panasnya kota lantas tak membuatnya larut. Malah kian membangkitkan semangatnya untuk tetap bermanfaat dan menjaga interaksi dengan Allah SWT. Mulai naik gunung, mengamen hingga memberdayakan anak-anak jalanan di Sanggar Potensi Anak Negeri dan selanjutnya mengeluarkan album bersama anak-anak jalanan dan novel ‘Bait-bait Suci Gunung Rinjani’. Subhanallah.

    Sinopsis
    Fajar, tokoh utama dari novel ini adalah seorang pemuda asal Jakarta yang nyantri di Sukabumi. Daerah asal uminya. Dari umi seorang guru dan abi seorang ustadz, Fajar tumbuh sebagai pemuda yang santun, berikut juga adiknya, Intan. Sepeninggal abinya, Fajar diharapkan sebagai pemuda yang kuat dan bertanggung jawab layaknya abi. Untuk itu selain nyantri di Sukabumi, ia juga berternak ikan di kolam tak jauh dari pesantren sekaligus mengunjungi neneknya. Fajar suka tadabur alam, salah satunya adalah mendaki gunung. Dari sinilah, novel ini memulai kisahnya.
    Di suatu libur di pesantren, Fajar bersama sahabatnya, Bambang, melakukan pendakian ke Gunung Rinjani, Lombok. Perjalanan dari Jakarta hingga menggapai ke puncak ia lakukan bersama Bambang dengan konyol dan hangatnya persahabatan khas pendaki. Watak Bambang yang jenaka ala anak ibukota mengimbangi dengan watak Fajar yang dewasa menjadi perjalanan yang menyenangkan. Pun ketika turun kembali ke basecamp di pos terakhir. Namun kisah yang sebenarnya dimulai dari sini.
    Di pos terakhir Fajar dan Bambang bertemu dengan rombongan dari Bandung. Mereka adalah Ria, gadis tomboy yang cantik. Robi, pemimpin rombongan bersama pacarnya, Anis. Dan Aldo, cowok yang berusaha mendapatkan Ria, namun Ria tak menggubrisnya. Ria dan rombongan menyapa Fajar dan Bambang yang terlihat turun dari puncak untuk berkenalan dan meminta informasi kondisi di puncak. Saat Ria mengulurkan tangannya ke Fajar, lantas Fajar dengan senyum menelangkupkan telapak tanganya sebagai isyarat Fajar tidak mau bersentuhan dengan wanita yang bukan muhrimnya. Ia berpendirian teguh pada agamanya. Hal inilah yang membuat Ria penasaran dengan Fajar dan bahkan suka menggoda Fajar hingga Fajar acap kali jengkel dengannya. Memang watak Fajar dan Ria berbanding terbalik. Namun Fajar tetap tenang dengan perangainya yang santun.
    Tragedipun terjadi saat Anis terkena hipotermia, namun Fajar dan Bambang juga ikut menolong Anis hingga keadaan membaik. Hal inilah yang memutuskan Robi dan timnya tidak muncak. Robi dan timnya memutuskan untuk ke Segara Anakan bersama Fajar dan Bambang esok harinya. Hingga ke Segara Anakan pun Ria tetap tak henti menggoda Fajar. Bahkan Ria berazzam akan ke puncak Rinjani suatu hari berdua bersama Fajar. Fajar lantas menolak, karena ia tak mungkin berdua dengan perempuan yang bukan muhrimnya. Perpisahan pun tiba saat Fajar dan Bambang harus kembali ke Jakarta sementara Robi dan timnya masih ada keperluan lain.
    Fajar adalah pribadi yang baik. Di usianya saat ini, Fajar memang sudah pantas untuk menikah. Lantas Intan menjodohkan kakaknya itu dengan Imel, sahabat dekat Intan. Namun ketika azzam sudah diteguhkan sepasang kekasih ini, justru tragis kisah cinta yang dialami keduanya. Fajarpun berusaha melupakan wajah yang dikasihinya itu. Tak mau lama dalam kesedihan, Fajar mengunjungi teman lamanya di jalanan ibukota. Di sana Fajar melihat fenomena jalanan yang keras, mengusik jiwa sosialnya.
    Libur pesantren berakhir, Fajar kembali ke Sukabumi. Membantu sesama adalah kesenangannya. Tak disangka ia bertemu dengan Anis. Anis kembali mengajak Fajar ke Gunung Rinjani dengan maksud napak tilas. Atas ijin dari umi dan pesantren, Fajar mengiyakan permintaan Anis.
    Bait-bait Suci Gunung Rinjani, judul novel ini sangat indah menggambarkan kisahnya. Ria memenuhi janjinya ke puncak berdua bersama Fajar, tanpa harus Fajar melanggar tuntunan agamanya. Novel yang menggugah.

    Kelebihan Buku
    - Menginspirasi untuk tadabur alam dengan prosedur dan tujuan yang mengena.
    -  Mengemas pendakian, sosialitas dan kisah cinta dengan balutan dakwah.
    - Tidak terlalu tebal dengan judul yang luar biasa menggambarkan bait-bait sucinya. 

    Kekurangan Buku
    - Kisah umi dan abi memang syarat akan dakwah dan menjadi bagian yang enak dalam cerita, tapi sangat ditakutkan pembaca terjebak dalam kisah ini.

    Kecocokan Buku
    - Novel ini sangat cocok untuk dibaca oleh para pendaki, pendakwah, pelajar/santri khususnya muda-mudi. Karena sosialitas di kehidupan jalanan, lingkungan keluarga dan pesantren, dan latar alam sangat mengalir.


  5. Penalaran Deduktif

    Kamis, 07 April 2016

    Analisa dan Pembahasan Penalaran Deduktif 
     
    Penalaran Deduktif Sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduktif / deduksi adalah merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang sudah ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan. Dari pengalaman-pengalaman hidup kita, kita sudah membentuk bermacam-macam proposisi, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus. Proposisi baru itu tidak lain dari kesimpulan kita mengenai suatu fenomena yang telah kita identifikasi dengan mempertalikannya dengan proposisi yang umum. Dalam penalaran deduktif, penulis tidak perlu mengumpulkan fakta-fakta. Yang perlu baginya adalah suatu proposisi umum dan suatu proposisi yang mengidentifikasi suatu peristiwa khusus yang bertalian dengan suatu proposisi umum tadi. Bila identifikasi yang dilakukannya itu benar, dan kalau proposisinya itu juga benar, maka dapat diharapkan suatu kesimpulan yang benar.
    Uraian mengenai proses berpikir deduktif ialah seperti silogisme kategorial, entimem, rantai deduksi, silogisme alternatif, silogisme hipotesis dan sebagainya.

    Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

    Macam-macam penalaran deduktif diantaranya : 
     
    a. Silogisme
    Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.

    b. Entimen

    Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui. 


    Kesimpulan

    Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
    Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang khusus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yaitu dimulai dari hal-hal umum, mengarah kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah.


  6. Penalaran merupakan pemiikiran, logika, pemahaman. Penalaran adalah proses berpikir yang dapat menghasilkan pengertian atau kesimpulan. Penalaran berlawanan dengan panca indera karena, nalar didapat dengan cara berpikir sehingga dapat mengetahui suatu kebenaran.
    Induktif merupakan hal yang dari khusus ke umum. Sehingga dapat dikatakan berpikir induktif adalah pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus lalu dihubungkan ke hal-hal yang umum.
    Penalaran Induktif adalah Proses yang berpangkal dari peristiwa yang khusus yang dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik dan mengjasilkan suatu kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum.
    Contoh penalaran induktif : kucing berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. kelinci berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Panda berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
    Kesimpulan : semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
    Pada Penalaran Induktif terdapat beberapa bentuk.
         Bentuk-bentuk Penalaran Induktif: 
           a.)Generalisasi
    Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
         Contoh:
    • Andika Pratama adalah bintang film, dan ia berwajah tamapan.
    • Raffi Ahmad adalah bintang film, dan ia berwajah tampan.
     Generalisasi: Semua bintang film berwajah tampan. Pernyataan “semua bintang film berwajah tampan” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
    Contoh kesalahannya: Sapri juga bintang iklan, tetapi tidak berwajah tampan.
       Macam-macam generalisasi :
    1.    Generalisasi sempurna: Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
    Contoh: sensus penduduk
    2.    Generalisasi tidak sempurna: Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomenayang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
    Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.
    Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna. Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.
          b.) Analogi
    Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.
    Analogi dilakukan karena antara sesuatu yang diabandingkan dengan pembandingnya memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah dicerna. Analogi yang dimaksud adalah anlogi induktif atau analogi logis.
    Contoh analogi :
    Untuk menjadi seorang pemain bola yang professional atau berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Begitu juga dengan seorang doktor untuk dapat menjadi doktor yang professional dibutuhkan pembelajaran atau penelitian yang rajin yang rajin dan ulet. Oleh karena itu untuk menjadi seorang pemain bola maupun seorang doktor diperlukan latihan atau pembelajaran.

    Jenis-jenis Analogi:
    1. Analogi induktif :
    Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan. 
    Contoh analogi induktif :
    Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.
    2. Analogi deklaratif :
    Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.
    contoh analogi deklaratif :
    deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.
        c)      Hubungan kausal
    penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hubungan kausal (kausalitas) merupakan perinsip sebab-akibat yang sudah pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.
    Macam hubungan kausal : 
    1.  Sebab- akibat. 
    Contoh: Penebangan liar dihutan mengakibatkan tanah longsor. 
     2. Akibat – Sebab. 
    Contoh: Andri juara kelas disebabkan dia rajin belajar dengan baik.
    3.  Akibat – Akibat.
    Contoh:Toni melihat kecelakaan dijalanraya, sehingga Toni beranggapan adanya korban kecelakaan.

    • 1-Persistent CSMA (Carrier Sense Multiple Access). Channel akal, jika menganggur kemudian mengirim, jika sibuk menunggu sampai menganggur dan kemudian mengirim. 1-persistent karena mengirimkan dengan probabilitas satu ketika saluran indera idle. Tabrakan?
      Pengaruh delay propagasi (membutuhkan waktu untuk sinyal untuk menyebarkan dari satu saluran yang lain). Bahkan jika nol bisa tabrakan.
    • nonpersistent CSMA - kurang serakah. Channel akal. Jika menganggur kemudian mengirim. Jika sibuk kemudian menunggu waktu acak sebelum mengulangi rutinitas yang sama. Tabrakan pergi? Tidak, masih dapat mengirim pada saat yang sama.
    • CSMA p-persistent - berlaku untuk saluran slotted.
      Keuntungan utama dari protokol p-persistent adalah bahwa mereka mengurangi jumlah tabrakan di bawah beban berat. Kerugian utama adalah bahwa mereka meningkatkan keterlambatan rata-rata sebelum stasiun mentransmisikan frame. Di bawah beban rendah, peningkatan keterlambatan mengurangi efisiensi.
      Contoh Flowchartnya
      0-Presistent

       1-Presistent

profil